Kim Taolin alias KT, Wakil Bupati Malaka dinilai tidak mampu urus pendidikan khususnya di Dapil III Kabupaten Malaka yang meliputi Kecamatan Laenmanen, Malaka Timur, Botin Leobele, Sasitamean dan Io Lufeu. Beberapa lembaga pendidikan yang seharusnya dibangun dan izin operasional sekolah tidak mendapat perhatian KT, sehingga gagal dieksekusi.
Warga di Dapil Tiga Malaka tentunya sangat berharap akan adanya sekolah luar biasa (SLB) di Kecamatan Malaka Timur dan adanya izin operasional (IO) SDN Fatubibi yang sudah dibangun sejak 2012. SLB yang rencananya akan dibangun di wilayah Desa Kusa tidak berhasil, karena KT diduga tidak berhasil menyediakan lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan gedung. Sementara itu, IO SDN Fatubibi di Desa Tesa Kecamatan Laenmanen tidak diurus, padahal wilayah itu kampung asalnya KT.
Pelaksana Tugas Camat Laenmanen, Rofina Liku dalam sambutannya pada penyerahan IO SDN Fatubibi, Rabu (21/8/24) mengatakan sekolah ini dibangun sejak tahun 2012 dan baru mendapat IO di masa pemerintahan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH. Penyerahan IO SDN Fatubibi menjawab harapan masyarakat yang kesekian lamanya. Adanya IO, masyarakat merasakan pemerintah perhatian Bupati Simon.
Sementara itu lokasi pembangunan gedung SLB tidak berhasil disiapkan KT. Sehingga pembangunan gedung SLB gagal dan sekolah tersebut tidak berhasil didirikan di wilayah Desa Kusa. Dari dua unit pendidikan SLB, ternyata hanya satu yang berhasil dibangun di Desa Umalawain Kecamatan Weliman. Padahal, dua SLB itu seharusnya dibangun di Kabupaten Malala. Nasib gedung SLB ini sama seperti nasib RS Pratama yang gagal dibangun di wilayah Kecamatan Laenmanen dan kemudian "diselamatkan" untuk selanjutnya dibangun di Kecamatan Wewiku. Hingga berita ini diturunkan, KT belum berhasil dikonfirmasi.(Tim)
Social Plugin