Proyek Bronjong Tanpa Papan di Mandailing Natal Diduga Proyek Siluman

 


Mandailing Natal, ~  Proyek pembangunan bronjong penahan banjir di Desa Sinonoan, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, menuai kecaman publik. Proyek ini diduga sebagai proyek "siluman" karena tidak menyertakan papan informasi resmi, yang seharusnya menjadi standar transparansi penggunaan dana negara.

Ketiadaan informasi terkait asal dana, pelaksana proyek, hingga pengawasan teknis menciptakan kekhawatiran. Warga setempat, khususnya kalangan pemuda, mempertanyakan integritas pelaksanaan proyek tersebut. “Sampai sekarang kami tidak tahu ini proyek dari mana, siapa yang tanggung jawab pun tidak jelas. Masa proyek sebesar ini tidak ada plangnya?,” ungkap salah satu tokoh pemuda lokal, Rabu (19/6/2025).

Ketika dikonfirmasi di lokasi pekerjaan, seorang pekerja bernama Dandi (27) asal Padang Sidempuan, mengaku tidak mengetahui siapa pihak pelaksana. “Saya cuma ikut keluarga saya dari Padang Sidempuan kerja di sini. Saya tidak tahu siapa bosnya, saya hanya disuruh kerja pasang bronjong,” katanya kepada wartawan.


Tak hanya ketidakjelasan administratif, proses rekrutmen pekerja luar daerah juga turut menimbulkan keresahan. Pemuda desa menganggap langkah tersebut menutup ruang partisipasi bagi warga lokal, yang seharusnya juga diberdayakan dalam proyek fisik di lingkungan mereka.


Papan informasi proyek adalah bagian dari mekanisme keterbukaan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Tanpa papan proyek, publik kehilangan haknya untuk mengetahui sumber dana, nilai proyek, durasi pengerjaan, serta siapa pelaksana dan pengawasnya.


Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Pemerintah Desa Sinonoan, Pemerintah Kecamatan Siabu, ataupun pihak yang bertanggung jawab. Ketidakjelasan ini menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap proyek pembangunan, yang seharusnya melibatkan partisipasi dan pengawasan masyarakat.


Masyarakat mendesak pihak Inspektorat Daerah serta aparat penegak hukum agar turun langsung dan melakukan audit terhadap proyek tersebut. Dugaan kuat adanya penyimpangan anggaran dan pelanggaran prosedur teknis menjadi dasar kuat perlunya investigasi terbuka dan akuntabel.


Kasus ini menambah daftar proyek infrastruktur di Mandailing Natal yang disorot publik akibat minimnya transparansi dan pengawasan. Tanpa tindakan tegas, praktik seperti ini dikhawatirkan akan terus merugikan masyarakat dan membuka celah bagi korupsi di daerah.

(Magrifatulloh).

Close Menu